Monday, August 10, 2015

SUARA HATI PEREMPUAN

                                                           PEREMPUAN

                                                by Dewi Linggasari, Agats - Asmat, March 21, 2011
 
siapakah yang terisak di tingkap malam
kala temaram surya berpulang memapas kelam,
cinta berkeping bagai pecahan kaca --terlerai-- 
membenam di belahan dada,
pada siapa mesti percaya?

senyum manis ternyata basa basi babak sandiwara
--janji cuma kalimat tanpa koma 
yang berakhir di titik dusta :
selebihnya, tanda tanya,
pada siapa mesti bersandar kecuali si-aku,
empu yang tak dapat mengharap sesiapa bagi keyakinan itu....


MATAMU MEMBUATKU TERSESAT


                                           by Lamhot Susanti Saragih, Medan, March 6, 2011

Itu sebabnya aku tak mau liwat depan beranda rumahmu
selalu saja ada yang salah
denyut jantung yang berantakan
tak seirama dengan langkah kaki
yang tiba-tiba lupa materi peraturan baris berbaris
yang baru diajarkan intsruktur ketika diklat minggu lalu


sementara dadaku megap diguyur hujan yang entah berasal dari mana
padahal seingatku
jarak terik tak lebih sejengkal dari ubun ubun
entah aku yang tak bisa membaca cuaca
entah langit yang tak mau mengerti rusuh
memaksaku mendekap sunyi


bibir membiru
lupa mengujar sapa--sekedar basabasi
selalu saja,
tiap kali bersitatap dengan matamu
aku kerap tersesat
:lupa jalan pulang

(kelak bila aku telah tahu meredam kikuk,aku pasti mengunjungimu)

 

MALAM TIADA RINDU 

                                            by Rian Garyati, Jakarta, January 28, 2011


 Di Tepian Telaga aku merindu Hati
Sehangat bulan yg tersenyum di malam hari
aku menatap wajahmu

Di remang hari tepian telaga telahpun sunyi sepi
Namun bisikkan sanubari memenuhi mimpi
Kau membias pilu di pematang hati

Doa kan ku selipkan di malam malam tiada rindu
Esok bila sampai waktuku
Biarkan aku memelukmu erat
Sangat erat

Haru.. Tak ingin melepaskan..

No comments:

Post a Comment