Kupeluk ketika meloncat ke perahu
Jika jatuh biarlah tetap bersatu
Aroma rambutnya tertiup bayu
Ditengah gemuruh mesin
Angin berbisik menyenggol pipi
Angin berbisik menyenggol pipi
Matanya terpejam
Kulepas setir menuju kehulu
Kulepas setir menuju kehulu
Kembali kehilir menjelang senja
Jelang petang lewat depan serambi
Hati berbunga melihat lambaian jemari
Seirama debur jantung dan gemuruh sungaiKapankah akan berlabuh dihati
Matanya berembun, akan kuliah kembali
Pasti bersua pria yang menaruh hatiMeninggalkanku, penuh iri
Ibu, kemana lagi aku kan lari
Telegram ke kampung halaman
Harap bergegas sebelum bulan matiSetelah berkata ya diikat ulos
Di Batanghari hati telah berlabuh
No comments:
Post a Comment