Usai Gereja mata nanar
Mencari gadis putih,
menggandeng Ibunda
Kuberanikan untuk berkenalan
Wajahnya merona ketika bersalaman
Malam minggu berdansa berpegangan
Di ulang tahun teman hingga larut malamAroma parfumnya terhirup dalam
Membuatku mimpi berdansa tanpa kaki
Hari berganti minggu dan bulan
Malam itu lampu lampu hilang cahayaDia terkulai, terpukul tertikam palu arit
Anak malang, anak partai terlarang
Kata perpisahan selembut beludru
Tak mampu menghentikan sesenggukanSejarah masa silam yang pekat
Membunuh mata hati yang baru bersemi
No comments:
Post a Comment