Saturday, November 21, 2015

MATA HATI YANG TERLUKA

 
Usai Gereja mata nanar
Mencari gadis putih,
menggandeng Ibunda

Kuberanikan untuk berkenalan
Wajahnya merona ketika bersalaman

Malam minggu berdansa berpegangan
Di ulang tahun teman hingga larut malam
Aroma parfumnya terhirup dalam
Membuatku mimpi berdansa tanpa kaki

Hari berganti minggu dan bulan
Malam itu lampu lampu hilang cahaya
Dia terkulai, terpukul tertikam palu arit
Anak malang, anak partai terlarang


Kata perpisahan selembut beludru
Tak mampu menghentikan sesenggukan
Sejarah masa silam yang pekat
Membunuh mata hati yang baru bersemi



No comments:

Post a Comment