Thursday, July 21, 2016

SAPU TANGAN SOBEK





Bibirku tersenyum sendu
Kulipat pelan saputangan biru
Bau parfum aroma poriku
Yang kubeli lima bulan lalu,
sebelum kau tiada

Mulut dibersihkan seusai  appetizer
Keringat diusap di dahi dan di leher
Lalu berlabuh dihidung
Menghirup aroma badanmu
Tak ada noda lipstick merah

Musim pancaroba telah usai
Dua belas purnama kau telah pergi
Tanpa membisikkan pesan
Tidak seperti  biasanya

Kunanar meranap tiap ruangan
Bayangmu ada dimana mana
Sayang, dapatkah kau lihat sapu tangan ini
Tak mampu lagi menampung air mata

Dalam hening, kulepas rindu
Mata menjelajah kamar kita,
yang penuh foto kenangan

Kenangan tentangmu sayang

No comments:

Post a Comment