Kulipat pelan saputangan biru
Bau parfum aroma poriku
Yang kubeli lima bulan lalu,
sebelum kau tiada
Mulut dibersihkan seusai appetizer
Keringat diusap di dahi dan di leher
Lalu berlabuh dihidung
Menghirup aroma badanmu
Tak ada noda lipstick merah
Musim pancaroba telah usai
Dua belas purnama kau telah pergi
Tanpa membisikkan pesan
Tidak seperti biasanya
Kunanar meranap tiap ruangan
Bayangmu ada dimana mana
Sayang, dapatkah kau lihat sapu tangan ini
Tak mampu lagi menampung air mata
Dalam hening, kulepas rindu
Mata menjelajah kamar kita,
yang penuh foto kenangan
Kenangan tentangmu sayang
No comments:
Post a Comment